Cyber Pesantren | Dalam perjalanan hidup, ada saat-saat di mana kita berhenti sejenak dan bertanya kepada diri sendiri: Apakah aku sudah menjalani hidup dengan baik?
Namun, pertanyaan ini sering kali bercabang menjadi dua arah: ada yang sibuk menghitung dosa-dosanya dengan penuh sesal, dan ada yang lebih memilih untuk menghitung berkah yang telah Allah berikan.
Lalu, manakah yang seharusnya kita lakukan? Menghitung dosa atau menghitung berkah?
Muhasabah: Menghitung Dosa dengan Kesadaran
Muhasabah atau introspeksi diri adalah langkah penting dalam perjalanan spiritual seorang Muslim. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Orang yang cerdas adalah yang menundukkan hawa nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian.” (HR. Tirmidzi)
Menghitung dosa bukan berarti berlarut-larut dalam rasa bersalah tanpa akhir. Sebaliknya, ini adalah cara untuk menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan bertaubat dengan sungguh-sungguh. Saat kita mengingat kembali kesalahan yang pernah dilakukan, itu menjadi pengingat untuk tidak mengulanginya dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.
Namun, jangan sampai perasaan bersalah justru membuat kita putus asa. Allah Maha Pengampun. Dia tidak hanya melihat kesalahan kita, tetapi juga usaha kita untuk berubah.
Menghitung Berkah: Kunci Rasa Syukur
Di sisi lain, terlalu fokus pada dosa bisa membuat kita lupa akan nikmat yang masih Allah berikan. Padahal, menghitung berkah adalah bagian dari ibadah. Allah SWT berfirman:
وَاٰتٰىكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَلْتُمُوْهُۗ وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَاۗ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَظَلُوْمٌ كَفَّارٌࣖ ٣٤
Wa âtâkum ming kulli mâ sa’altumûh, wa in ta‘uddû ni‘matallâhi lâ tuḫshûhâ, innal-insâna ladhalûmung kaffâr
“Dia telah menganugerahkan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar sangat zalim lagi sangat kufur.” (QS. Ibrahim: 34)
Setiap hari kita diberi kesempatan untuk bangun, bernafas, melihat, mendengar, dan menjalani hidup. Itu semua adalah berkah yang luar biasa.
Bahkan, ujian dan kesulitan pun sering kali membawa hikmah tersembunyi yang baru kita sadari di kemudian hari.
Ketika kita sibuk menghitung berkah, hati menjadi lebih tenang, pikiran lebih positif, dan hidup terasa lebih bermakna. Sikap syukur juga membawa keberkahan lebih besar dalam hidup kita.
Menyeimbangkan Keduanya
Menghitung dosa dan menghitung berkah bukanlah dua hal yang harus dipilih salah satu. Keduanya harus berjalan seimbang.