Cyber Pesantren | Siapa yang tidak bahagia apabila keinginannya terkabul, atau diberi pujian akan keberhasilan yang telah diraih. Pastilah orang tersebut akan berseri-seri dan penuh rasa bangga. Pun begitu pula bagi orang yang berpuasa, akan mendapatkan kebahagiaan. Kira-kira kebahagiaan apakah yang akan diraih oleh orang yang berpuasa?
Dalam sebuah hadis qudsi, yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: ” يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: الصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي، وَالصَّوْمُ جُنَّةٌ، وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ حِينَ يُفْطِرُ، وَفَرْحَةٌ حِينَ يَلْقَى رَبَّهُ، وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ المِسْكِ “.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi Muhammad saw., beliau bersabda: Allah Yang Maha Agung dan Maha Tinggi berfirman: “Puasa itu adalah untuk Aku. Aku sendiri yang akan membalas puasa itu. Puasa telah menyebabkan (hamba-Ku) meninggalkan syahwatmu, makanan dan minumannya demi Aku. Puasa itu adalah perisai.
Seseorang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan, kesenangan, dan kebahagiaan pada dua waktu, yaitu waktu berpuka puasa, dan waku dia akan bertemu dengan Allah di akhirat kelak. Sungguh bau mulut seorang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada harumnya minyak kesturi. HR. Bukhari.
Pada hadits qudsi ini, Allah menyampaikan bahwa puasa itu adalah untuk Allah, maka pahalanya, Allah juga lah yang berhak memberikan mau sebesar ataupun semulia apa yang Allah persiapkan.
Disebabkan oleh kepatuhan hamba-Nya akan larangan-larangan yang tidak diperbolehkan ketika berpuasa. Semua yang halal, diharamkan disiang hari ramadhan, seperti makan, minum dan bercampur dengan istri.
Maka, dalam hadits qudsi ini Allah menjelaskan bahwa ada 2 waktu kegembiraan yang Allah persiapkan bagi orang yang berpuasa. Pertama, waktu ketika berbuka atau ketika hari raya.
Semua orang bersuka cita ketika Ramadhan berlalu, senang, sedih bercampur menjadi satu dalam ungkapan takbir tahmid tahlil penuh kebahagiaan hingga tak jarang yang meneteskan air mata karenanya.
Kedua, pada waktu nanti pertemuan mereka dengan Allah. Karena Allah telah mempersiapkan pahala sebagai balasan akan usaha mereka dalam melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Semoga kita meraih predikat taqwa dan mendapatkan 2 kebahagiaan yang Allah janjikan bagi orang yang berpuasa. Aamiin
Kontributor: Liza Wahyuninto, Kepala LPPM STIT Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan